INFO TKI — Bagi Anda yang ingin mengadu nasib menjadi tenaga kerja indonesia di luar negeri, harap berhati-hati.
Seperti yang dialami dua wanita asal Sulut ini disekap di Batam yang dijanjikan menjadi TKI lewat facebook.
Setelah sekitar seminggu disekap di satu rumah di Batam, dua warga Sulawesi Utara akhirnya bisa diselamatkan.
Sebelumnya telah diiming-imingi akan menjadi TKI dan bekerja di luar negeri dengan gaji menjanjikan, dua wanita asal Sulawesi Utara (Sulut) ini, justru mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan dari pelaku.
Sebab, korban yang diketahui berinisial ILH dan LA merupakan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) atau dulu dikenal dengan tenaga kerja Indonesia (TKI) ini, disekap selama satu minggu.
Nasib keduanya terkatung-katung tidak jelas.
Padahal sebelum berangkat, mereka dijanjikan bekerja di Malaysia,
Sehingga nasib mereka terkatung-katung setibanya di Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Mereka bahkan disekap oleh calo di perumahan Bambu Kuning, Kecamatan Batu Aji, Batam, tanpa ada konfirmasi mengenai kejelasan nasib pekerjaan mereka.
Keduanya berangkat ke Pulau Batam pada tanggal 14 November 2019 melalui Bandara Samratulangi, Manado.
Rencananya, mereka akan bekerja sebagai penata laksana rumah tangga di negara tujuan Malaysia.
Kronoliginya
Berdasarkan laporan ini, orang tua dari CPMI kemudian meminta bantuan kepada Polda Sulawesi Utara.
Polda Sulut langsung menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan Polda Batam Kepulauan Riau.
Mereka pun diselamatkan oleh pihak Polda Kepri. Keduanya diserahterimakan kepada BP3TKI Tanjung Pinang melalui P4TKI Batam
Kamis dan Jumat (21-22/11/2019) lalu, BP3TKI Manado dan BP3TKI Tanjung Pinang pun membantun proses pemulangan dua warga Sulut tersebut.
Kepala BP3TKI Manado Hard F Merentek mengungkapkan keprihatinannya atas apa yang menimpa dua warga Sulut ini.
Dia mengatakan, kejadian serupa sudah berulang kali terjadi.
“Kami mengimbau kepada seluruh warga untuk berhati-hati dengan tawaran pekerjaan yang memakai iming-iming gaji besar dan proses mudah,” kata Hard.
Namun demikian, dia juga bersyukur, dua ILH dan LA bisa dipulangkan dengan selamat.
“Banyak sekali kejadian CPMI tak prosedural yang pulang hanya tinggal nama,” dia menambahkan.
Hard juga berterimakasih kepada Polda Sulut dan Polda Kepri serta BP3TKI Tanjung Pinang yang membantu untuk menyelamatkan dan memulangkan dua warga Sulut ini.
“Kami mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Polda Sulut, Polda Kepri dan BP3TKI Tanjung Pinang atas bantuannya.
“Saya berharap koordinasi yang sangat baik ini akan terus terjalin karena penyelesaian permasalahan PMI akan selalu membutuhkan kerja sama yang baik dari semua pihak.”
Hard juga melaporkan bahwa kedua CPMI ini sudah diterima oleh keluarga masing-masing
“Mereka telah kami pulangkan ke desa asalnya dan telah diterima oleh keluarga masing-masing,” kata dia.
Kepada dua CPMI dan keluarganya pihak BP3TKI Manado pun memberikan edukasi tentang prosedur bekerja di luar negeri.
Hard juga mengimbau kepada warga Sulut untuk berhati-hati dalam mencari pekerjaan khususnya pekerjaan di luar negeri.
“Saat ini zaman sudah semakin canggih dan para calo juga sudah mulai bergerilya menggunakan media sosial untuk mencari korban selanjutnya.
“Jika ingin kerja di luar negeri melalui prosedur yang aman sebenarnya sangat mudah.
“Masyarakat cukup mendatangi kantor dinas tenaga kerja setempat atau kantor BP3TKI terdekat untuk mencari informasi sebanyak mungkin.
“Atau bisa juga dengan membuka website www.jobsinfo.bnp2tki.go.id untuk mencari informasi lowongan kerja ke luar negeri.
“Di sana juga ada informasi mengenai pelaksana penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI ) agar masyarakat dapat bekerja melalui jalur yang aman,” ujarnya. (*)
info tki, penipuan tki, malaysia, www.jobsinfo.bnp2tki.go.id